Apa Akibat Ejakulasi Dini? Bagaimana mengatasinya?

Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami pria, di samping disfungsi ereksi.
Tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual. Mereka hanya merasa dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Bahkan ketika pasangannya mengeluh mungkin mereka hanya menjawab bahwa memang begitu keadaannya.


Berbeda dengan disfungsi ereksi, pria yang mengalami ejakulasi dini mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya berlangsung cepat terjadi. Hanya pada ejakulasi dini yang berat, hubungan seksual tidak sempat berlangsung karena ejakulasi sudah terjadi sebelum penis masuk ke vagina. Pada disfungsi ereksi, hubungan seksual tidak dapat berlangsung karena ereksi terganggu, atau kalau sempat berlangsung, segera terhenti karena ereksi hilang.

Menghadapi banyaknya pria yang mengalami ejakulasi dini, ada beberapa pihak tertentu yang menawarkan penyembuhan, padahal mereka tidak mengerti dengan benar apa dan bagaimana ejakulasi dini. Lalu mereka memberi penjelasan tentang ejakulasi dini, tetapi tidak benar. Akibatnya orang-orang menerima informasi yang salah tentang ejakulasi dini, antara lain bahwa ejakulasi dini menunjukkan kemandulan.

Syukurlah, pengertian tentang seksualitas yang semakin meningkat telah menumbuhkan pemahaman dan kesadaran pria dan juga pasangannya, bahwa ejakulasi dini telah menimbulkan gangguan dalam kehidupan seksual mereka. Karena itu mereka merasa perlu untuk mengatasi masalah itu.

Tetapi sayang masih banyak yang terjebak dalam cara pengobatan yang tidak benar dan tidak bermanfaat, bahkan merugikan.

Apa pengertian ejakulasi dini?

Ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini.

  • Pertama, batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
  • Kedua, ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
  • Ketiga, ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
  • Keempat, ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.

Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan pria mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya. Seertinya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima orang-orang.

Berdasarkan berat ringannya, ada berapa jenis ejakulasi dini?

Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan berat ringannya, yaitu:
  1. Ejakulasi dini ringan,
  2. Ejakulasi dini sedang,
  3. Ejakulasi dini berat.
  • Ejakulasi dini ringan berarti ejakulasi segera terjadi setelah hubungan seksual berlangsung dalam beberapa kali gesekan yang singkat.
  • Ejakulasi dini sedang berarti ejakulasi langsung terjadi setelah penis masuk ke vagina.
  • Ejakulasi dini berat menunjukkan ejakulasi yang langsung terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar. Bahkan sebagian kecil pria dengan ejakulasi dini berat sudah mengalami ejakulasi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Tetapi apapun jenis ejakulasi dini yang terjadi, pria yang mengalaminya sama merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu yang sangat singkat di luar kehendaknya sehingga hubungan seksual harus berakhir. Di lain pihak, pasangannya juga sama, merasa tidak puas.

Apakah ejakulasi dini menunjukkan adanya gangguan sperma?

Sama sekali tidak. Tidak ada hubungan antara ejakulasi dini dengan gangguan sperma. Artinya, pria yang mengalami ejakulasi dini tidak berarti mengalami gangguan sperma. Jadi ejakulasi dini bukan petunjuk bahwa pria itu mengalami gangguan sperma.

Di masyarakat telah beredar anggapan yang salah bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat, berarti spermanya terganggu sehingga tidak dapat menghamili.

Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab akibat. Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangannya hormon testosteron, pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.

Apa akibat ejakulasi dini?

Bagaimanapun berat ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami disfungsi ereksi.

Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia.

Pada ejakulasi dini yang berat, juga terjadi hambatan kehamilan karena sperma tidak sempat masuk melalui vagina akibat ejakulasi yang terjadi sebelum hubungan seksual berlangsung. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.

Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Pertama, dengan sex therapy. Kedua, menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Ketiga, dengan operasi syaraf. Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup baik. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.

Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.

  • Langkah pertama, istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.

  • Langkah kedua, pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.

  • Langkah ketiga, istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.

  • Langkah keempat, dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.

  • Langkah kelima, dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.

  • Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tidak adanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.

Cara pengobatan ejakulasi dini lainnya ialah dengan menggunakan obat yang berguna untk mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi. Tetapi karena obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter.

Cara pengobatan lainnya ialah cara operasi terhadap syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi.

Oleh: Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. dan, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi


Tidak ada komentar:

Ganti Bahasa :

Negara dan Daerah Pengunjung